Sabtu, 28 Januari 2012

Sorry My Friend 2 Part 3

Karya : Vhenna
*Cerita ini Hanya Fiktif*


-----------

Ting… Tong…

Bel rumah gue berbunyi. Gue turun dari kamar gue di lantai 2 dan segera membukakan pintu.
“Hallo mah, nih makanannya..” Bisma berdiri tepat di hadapan gue dan menyodorkan kantung plastik yang di bawanya.

“Ngapain kesini? Bawa makanan lagi?”

“Ohh.. jadi gak suka? Maunya Morgan yang bawain?”

“Apaan sih? Gak penting banget omongan lo dari tadi.”

Bisma meraih tangan gue. Dia memberikan kantung plastik itu kemudian mulai beranjak pergi.

“Aku besok gak bisa jemput kamu, berangkat sendiri aja ya..” Bisma tersenyum dan berlalu dengan mobil BMW hitamnya.
Anenya kambuh lagi.!
 ***
“Pagi mah..” Bisma menyambut gue dengan senyum cerianya. Saat gue baru duduk disampingnya.

“Pagi..” Jawab gue seperlunya.

“Jutek banget sih?.”

“Gak mikir apa tentang yang kemarin? Cowok aneh.”

“Mamah… mamah.. masa gitu aja marah?. Papahkan belum selesai lanjutinnya.”

Apa lagi sih Bisma? Lanjutan, dia pikir cerita. “Lanjutan apa?.” Ucapan gue masih agak malas.
Bisma meraih dagu gue. Menariknya, hingga wajah gue tepat berada di wajahnya. Memaksa gue melihat pandangannya yang menyejukkan.

“Aku relain kamu jadi Sakuranya Sasuke Morgan. Tapi, kamu harus jadi Hinata di hati Uzumaki Bisma.”

Hahahaha.. Bisma, dia membuat gue gak berhenti tertawa. Uzumaki Bisma? Bukankah heharusnya Uzumaki Naruto? Pelesetan yang seru.! Gak ada lagi sakura-sasuke, yang ada hanya Naruto dan Hinata.

Gue berhenti tertawa, dan gantian gue yang menarik wajah Bisma, bisa gue lihat jelas tingkahnya yang mulai tak terkontrol saat gue tersenyum ke arahnya. Sesekali menggaruk-garuk kepala, dan mengalihkan pandangannya, tapi selalu gagal. Karna gue kembali menatapnya.

“Udah dong mah, papah malu.”

“Oh malu pacaran sama Mamah nih ceritanya?.”

“Yeh.. bukan itu atuh mah, ini kan di sekolah. Nanti kalau mau pacaran, dirumah aja ya..”

“Hahaha.. si papah.”


Hari ini pelajaran sekolah seperti menghilang. Bagaimana tidak? Baru sekolah lagi, eh.. guru 4 jam pertama gak masuk. Al hasil, gue asyik bercanda dengan Bisma,Dicky, dan Reza.
****

Teeeenn.. Tennn…

Bunyi yang bagi gue seperti suara klakson mobil itu terdengar jelas.
“NAHHH..!!!” Reza berteriak.

“Kenapa sih loe jae?” Dicky menjawab dengan sedikit kesal.

“ udah istirahat tuh, ayo ah ke kantin.” Reza mengajak kami menuju kantin.

“Gak ah.. Loe berdua aja ke kantin, gue sama Bisma di sini.” Gue melirik kea rah Bisma.

“Yaudah deh, bye…”  Dicky dan Reza menjauh dan hilang dari kelas.

“Mamah ke toilet dulu ya pah..” Gue berpamit ke Bisma yang di sambut dengan senyumannya, sambil terus memainkan hp gue.

“Hpnya Papah pinjem ya..”

“Iya…” Gue mulai melangkah meninggalkan Bisma. Menjauh, dan semakin jauh. Tapi di toilet gue bertemu dengan Salwa. Masih ingat Salwa? Gadis yang merebut Ilham dari gue dulu, saat gue belum tau kalau Ilham kakak kandung gue. Gadis yang menampar gue di rumah sakit kemarin, dan gadis yang berani-berani membentak gue.

“Eh.. ada Queen Devil disini.” Sindirnya.

“Gue maksud loe? Dasar cewek MUNA.!!”

“Loe bilang gue apa?.”

“Cewek Muna. M-U-N-A. MUNA..!”

#Parrr…
Keringanan tangannya kembali lagi. Dan gue yang terus jadi sasarannya.
“Apa-apaan sih loe Wa? Ngapain loe nampar Chika.?” Bisma datang melerai. Yess..! dia pasti belain gue. Mampus loe Salwa.

“Iya nih pah, dateng-dateng mamah langsung di tampar.”

Bisma mengalihkan pandangan ke gue. “Alaaah.. loe juga sih. Ngapain di layanin?. Biasanya juga gak lemah kayak gini.!” Bisma membentak gue. Kenapa lagi ini? Kenapa Bisma membentak gue?

Nah lho ini kenapa lagi?
Tadi baik. Sekarang kayak gini?
Ada apa denganmu Bisma?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar