Sabtu, 28 Januari 2012

Sorry My Friend Part #1

Karya : Vhenna
*Cerita Ini Hanya Fiktif*



Tennnnn,, tennnnnnnn,,
Bel sekolah gue berbunyi. Segera gue masuk ke dalam kelas yang bagi gue adalah ruang neraka. Gimana gak? Sekarang pelajaran MATEMATIKA. Orang bodoh mana yang menemukan al-jabar hingga semua angga bisa diganti dengan x atau y? gak masuk akal kan?.
Pak Rudi, biasa anak murid ini memanggilnya Udin, kenapa? Karana gigi dan mulutnya jika di ukur, mungkin bisa di bilang saudara kembar. Dia datang membawa 2 anak lelaki yang baru gue lihat. Kayaknya sih mereka anak baru. “anak-anak, ini anak baru di kelas kita”.
Huh,, guru yang aneh.! udah jelas-jelas di bawa ke kelas kita, ya anak baru kelas kita lah. kalau di bawa ke kelas sebelah, baru anak baru kelas sebelah.
“perkenalkan nama kalian” sambung pak Udin lagi.
“saya Handi Morgan Winata, kalian boleh panggil saya Morgan” ucap cowok tinggi,ganteng,cakep,keren. Aduh gak bisa gue jelasin pake kata-kata.
“saya Tarjo Wibowo, kalian boleh panggil saya Bowo” Sambung cowok sampingnya, cowok ini justru kebalikannya, jelek, bantet,item,dekil, gak bisa di jelasin pake kata-kata juga.
“Tarjo? Siapanya mas Parjo?” celetuk Bisma temen sebangku gue. Yapp..! tau aja dia apa yang gue pikirin.
“Siapa parjo? Aku gak kenal” cowok itu membenarkan letak kacamatanya, yang besar seperti kaca mata TILLE (kumpulan orang berkacamata besar yang menamai dirinya gank TILLE).
“Parjo itu, orang gila yang sering make sepatu di tangan dan celana di lingkarin ke kepalanya” sambung gue.
“hahahaha” terdengar suara kompak dari seisi kelas.
“Chika, Bisma..! keluar dari pelajaran saya..”
“tapi pak…”
“KELUARRR…..!!!!”
Gue mengikuti langkah Bisma yang lebih dulu keluar. Gue emang udah biasa di hukum kayak gini, gue lebih suka bikin onar, di banding belajar.
“kemana nih Pah?” Tanya gue ke Bisma
“Kantin atuh mah, kemana lagi?”
Bisma itu pacar gue, lebih tepatnya selingkuhan gue,eh bukan, bukan, gue itu selingkuhan dia. Gue panggil dia papah. Dan dia panggil gue mamah tapi itu kalau gak ada orang aja.
Bisma pacar dari salah satu sahabat gue,oktavia. Gue biasa panggil dia via. Dia salah satu anggota dari Refencer Girl. Gank gue yang cukup terkenal di sekolah ini? Siapa sih yang gak kenal Refencer?

Tapi masalah cowoknya atau bukan, gue gak peduli, gue seneng,dan gue jalanin. Gue lakuin apa yang menurut gue asyik, gue gak suka dapetin cowok tanpa Resiko dan pengorbanan. Bagi gue itu gak berkesan.
Gue jahat? Mungkin.!
Gue sampai di kantin sekolah,.
“Ya ampun, Chika, Bisma. Kalian di hukum lagi?” Tanya pemilik kantin.
“Yah,, begitulah.. hehehe” jawab Bisma cengar-cengir. “pesen yang biasa ya Teh”
“Ok..!”
Teh Laras berlalu meninggalkan gue dan bisma di meja paling pojok.
“Pah, kalau kamu kayak gini terus, gimana kalau kita menikah nanti.”
“maksudnya?”
“Iya, kalau kamu gak mau belajar matematika.! Gimana masa depan kita?”
“matematika sih kecil mah”
“ohh ya? Wow..! coba mamah Tanya, 100000 + 100000 berapa?”
“Pertanyaan anak bodoh.! 200000 lah.”
“200000 + 300000?”
“500000 atuh mah.. pertanyaan anak TK”
“Ok.. sekarang 500.000+500.000.” sembari mengeluarkan uang yang di maksud. “berarti sama dengan satu…”
“satujuuuu” Bisma agak sedikit teriak.
“kok satuju sih? Satu juta atuh pah.”
“siapa yang gak suka di kasih duit, 500.000 + 500.000?”
“ahh, gak nyambung si papa mah.”

Bisma merangkul gue, meletakkan kepala gue di bahunya. Oh.. Bisma, ini dia yang bikin gue gak mau kehilangan dia.
***#***
Teh laras datang membawakan pesanan kita. Belum sempat gue dan Bisma datang. Ada yang teriak memanggil-manggil nama Bisma.
“Bisma.. Bisma.. Bisma..” cowok itu teriak dari kejauhan sambil berlari menghampiri Bisma.
“Kenapa Sih loe? Gak liat apa gue lagi makan?” bentak Bisma.
“Via Bis, Via pingsan di koridor sekolah” ucap cowok itu sembari mengatur nafas.
“Kok Bisa?”
“Dia tadi habis dari Ruang Guru. Dan pingsan pas lewat koridor sekolah.”
“ya udah, kita ke sana sekarang. Ayo mah,” melirik sebentar ke cowok itu, “maksud gue ayo Cik”.
Gue gak khawatir sedikitpun, dia emang lemah, sedikit-sedikit sakit, pingsan. Malah pas gue lagi mesra-mesraan sama Bisma lagi. Ukh..!! rese-rese..!
“Gue fikir, cewek selicik loe cuman ada di sinetron, tapi loe nyata ya…” cowok itu tersenyum sinis, dan berlalu meninggalkan gue.

Siapa cowok itu.?
Siapa sebenarnya yang di sukai Bisma?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar