Karya : Vhenna
*Cerita ini hanya Fiktif*
Gue kembali ke tempat Via tadi, dua pasang mata itu masih
saja menatap gue sinis. Rasanya gue mau teriak.. "Hay.. Gue bukan
maling, jangan liat gue kayak loe liat bang Bego..! maling ayam di
kampung sebelah yang di keroyok kayak maling uang gayus".
Gue
menempatkan duduk tepat di samping Via. dengan begitu, gue bisa liat 2
pasang mata itu secara dekat dari depan. tapi Via memakai bahu gue untuk
topangan air matanya. "emang gue ibu loe" bentak gue dalam hati. Tapi
gak apalah, bersikap baik sebentar kan gak masalah.!
"Loe kenapa sih Vi? kok nangis terus?" Gue membelai rambutnya.
"Bisma Chik, dia putusin gue. hiks.. hiks.."
Degg..! Oh ya? Wow..! Hahaha, apa ini kejutan Bisma? tuh anak seneng banget liat gue bahagia. Tapi gue harus berlagak sedih.
"Kok bisa sih? emang kenapa?" tanya gue dengan nada agak sedih, sambil terus membelai rambutnya.
"Ada orang ke tiga antara kami. dia bilang dia udah punya pacar baru."
"Siapa?" Lagi-lagi gue bertanya dengan wajah bego. seperti orang yang tak tau apa-apa.
"Gak tau Chik.. hiks.. hiks.."
Hahaha..
Bagus.! Dengan ini gue bisa liat dia nangis bukan hanya sekali, tapi
dua kali. Atau mungkin lebih? Entahlah.! Dan gue bakal liat Ilham sedih,
karna adik kesayangannya menderita. yah... menderita.!!
Gue
menatap Ilham dan Morgan yang kini ada di hadapan gue. sambil terus
membelai rambut Via. Gue menghadiahkan senyuman sinis dengan bibir kanan
tersungging ke atas. Gue memberikan dia senyum kemenangan atas rencana
gue balas dendam. Rasanya saat ini gue mau bergabung dengan Dora dan
Bernyanyi, Berhasil, berhasil, berhasil Hore..!
Namun
mereka balas menatap seakan ingin berkata "AWAS LOE CHIKA" tapi gak
bisa.! karna mereka LEMAH depan Via. Buktinya sampai sekarang, mereka
masih tetap tutup mulut. iya kan? TOH INI BUKAN SALAH GUE.. Siapa suruh
jadi orang TERLALU BERHARAP?
"De.. mending kamu istirahat
sekarang. mata kamu tuh sembab gara-gara nangis semalaman. tapi naik
taxi di depan ya.. kakak mau ngomong sama Morgan dan Chika. oke.?"
Via mengangguk sok manis. dan meninggalkan kami bertiga.
Ada apa lagi sih nih lelaki-lelaki gila? tapi gak pa-pa deh, gue mau liat reaksi mereka kayak apa.
Senyum
sinis gue kembali keluar. "Gimana gue? Hebat bukan? Makanya Ilham
sayang.. Jangan pernah nyari gara-gara sama gue.! Gue bisa lakuin apapun
yang gue mau."
"Brengsek loe Chik" Hampir saja tangannya menyentuh pelipis gue, sebelum di tahan oleh Morgan.
"Loe
liat aja ham, ini belum apa-apa. Loe bisa bayangin gak sakit hati adik
loe, kalau dia tau yang merebut pujaan hatinya adalah SAHABAT BAIKNYA?
berapa gentong yang harus loe sediain, hahaha.." Kali ini gue
benar-benar tertawa Ria, Gue seneng banget.
"Loe boleh dendam ke gue, tapi jangan ke adik gue. ngerti Loe?"
"Hay.. sayang.. Nyakitin adik lloe satu-satunya adalah rancangan balas dendam gue.! FAHAM?"
"Loe tuh jahat banget ya.. kalau Ilham gak bisa buat loe jauhin Bisma, gue yang akan buat Bisma jauhin Loe..!"
Apa-apaan nih si anak baru baru.? berani-beraninya dia bilang gue kayak gitu? Lagian siapa sih dia? Nyambung aja kayak Listrik.
"Oh ya? Wow.! GUE GAK TAKUT... Bye..." Gue pergi membiarkan mereka berlarut dalam kekesalan.
Gue
pulang dan mengemaskan barang-barang sebelum kak Rafa dan Kak Rangga
pulang. Gue mau tidur di kos-kosan Dicky, karna dia yang tau semua
masalah gue. dan karna dia adalah teman baik gue dan Bisma.
Gue sampai di Kost-annya
dengan waktu kurang dari 1 jam. Lumayan jauh memang, karna dari sekolah
saja, kami beda arah. Setelah gue menceritakan semua kejadian. Gue di
perbolehkan menginap di kamar Dicky, dan dia menginap di kamar Reja,
tepat di samping kamarnya, hingga beberapa malam. Dengan persetujuan
Bisma tentunya.
Pagi hari ini gue sangat bersemangat, gue
menceritakan kejadian demi kejadian ke Via. Dan wow..! dia menangis dan
jatuh pingsan. Huh..! wanita LEMAH.!
Sepanjang pelajaran
gue liat Morgan tak konsen di dalam belajar. sesekali dia melirik gue
penuh tatapan.. tatapan takut? tatapan marah? tatapan Bersalah?
MUNGKIN.! gue gak tau.!
Ketika jam istirahat,Gue lebih
dulu berjalan ke kelas. ternyata gak ada orang satu pun. Gue gak peduli,
gue masuk dan duduk di bangku gue dan Bisma. Tapi Morgan menghampiri
gue, mau ngapain lagi sih ni anak satu? dia gak berhenti natap gue dan
yap..! dia mencium gue.!
"Oh.. jadi ini yang bikin loe mau cepet ke kelas" Bisma mengagetkan Gue yang diam tanpa suara di dekap morgan.
Gue
berusaha menjelaskan, tapi Bisma gak mau dengar. Bisma emang belum tau
cerita gue kemarin. dia berlari entah kemana, Gue panggil namanya, tapi
dia gak menghiraukan.!
"Hhahaha.. siapa sekarang yang tertawa? Gue atau Loe?" Morgan bertanya santai sambil tertawa.
Bagus..! Dia berhasil, dan gue harus buat dia MENYESAL.!
HUh.. Siapa sih sebenarnya Morgan?
Gimana dong hubungan gue sama Bisma selanjutnya?
Terus Gimana keadaan Via setelah bangun dari pingsan?
Dan apa yang harus gue lakuin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar